Sebuah film komedi cinta khas negeri matahari terbit dengan adopsi modern mungkin itu yang bisa saya katakan ketika pertama kali melihat film seperti ini. Dialog melalui lagu mungkin bukan sesuatu yang baru tapi penyampaian dalam film ini bisa dikatakan 90% persen penonton bisa mengerti dengan apa yang mereka tonton.
Menonton film ini bisa dikatakan nepotisme karena saya begitu menyukai masami bahkan di kala aktingnya buruk sekalipun.Kembali ke topik,sebenarnya film ini sangat bagus dengan toleransi bahwa anda melupakan sejenak antara fiksi juga realita.Karena dapat saya pastikan tokoh Yukiyo ini hanya ada 1 : 10000.
Ceritanya bisa saya katakan simple mungkin saking simplenya anda tidak perlu menonton doramanya untuk dapat mengerti bagaimana karakter Yukiyo sebenarnya.Sebenarnya film ini tidak mengecewakan cuma ada percepatan cerita antara cinta segi 4. Yang menyesakan adalah karakter Motoko yang seakan hanya penutup bingkai dari cerita yang ada.
Dengan ending yang membuat saya tidak terkejut dan reaksi Daisuke sebagai pacar Miyuki yang diam saja membuat kecewa saja namun ceritanya seangat mengibur dengan menggabungkan teks dalam twitter dan juga meng combine dengan lagu sesuatu yang sangat jarang terjadi terlebih kedua pemeran utama di film meraih penghargaan dan juga ada parodi porno dari film yang menjadi nilai plus tersendiri.
rated : 78 / 100
0 komentar:
Posting Komentar