Senin, 28 Desember 2009 | 04:40 WIB
JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Penyair dan aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Dennis Brutus, hari Minggu meninggal dunia dalam usia 85 tahun. Menurut putranya, Anthony Brutus, sang ayah meninggal dunia di Cape Town setelah bergulat melawan kanker prostat.
Sekadar mengingatkan, Brutus pernah dipenjara bersama Nelson Mandela di Pulau Robben selama periode 1960-an. Yayasan Nelson Mandela menyatakan, kontribusi Brutus dalam melawan apartheid dan usahanya untuk mewujudkan keadilan sosial di dunia patut diapresiasi. "Jasanya sangat dihargai dan akan diingat selama bertahun-tahun yang akan datang."
Salah satu kontribusi paling menonjol yang ia lakukan adalah partisipasinya mengikutkan Afrika Selatan dalam ajang olahraga internasional seperti olimpiade. Brutus lahir pada 1924 di Zimbabwe. Anak seorang guru itu kemudian pindah ke Afrika Selatan di mana ia bekerja sebagai guru dan wartawan.
Aktivitasnya membawanya ke pihak berwenang dan pada 1963 ia dijatuhi hukuman 18 bulan di Pulau Robben. Dia kemudian pergi ke pembuangan dan pindah ke Amerika Serikat, tempat ia mengajar sastra dan studi Afrika di Universitas Northwestern dan Universitas Pittsburgh.
Brutus menerbitkan beberapa buku puisi, termasuk Sirene, Knuckles and Boots dan Sok dan Penghormatan. Di antara banyak penghargaan adalah penghargaan pencapaian seumur hidup dari Departemen Seni dan Budaya Afrika Selatan.
"Dia selalu berbicara baik tentang orang lain. Dia tidak kritis," kata Anthony putranya.
"Kontak dengan orang-orang muda membuatnya tetap sehat secara mental dan fisik.
"Setelah protes mereka akan mengambil makan dan dia membeli semua burger dan es krim. Ia menggabungkan peduli dan menikmati dengan aktivisme," katanya.
Source : Kompas
Jumat, 01 Januari 2010
Aktivis Anti-apartheid Dennis Brutus Meninggal Dunia
Diposting oleh ~sky~ di 20.41
Label: Dennis Brutus, South Africa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar